Fakta dan Mitos tentang Vagina
Bicara organ kelamin wanita, banyak
anggapan yang simpang siur kebenarannya. Celakanya, banyak orang yang percaya
begitu saja, hingga kadang merugikan kaum wanita.
Berikut
beberapa mitos dan fakta yang sesunggguhnya mengenai Miss V :
Selaput dara adalah patokan
keperawanan
Ini jelas mitos. Selaput dara tak ada
hubungannya dengan keperawanan. Selaput dara bisa rusak, karena berbagai hal
yang tak melibatkan aktifitas seksual. Misalnya, akibat olahraga ekstrem atau
benturan keras di area tersebut.
Sebaliknya, selaput dara bisa saja tetap
utuh meski pemiliknya pernah melakukan aktifitas seksual, termasuk berhubungan
intim.
Sering bercinta bikin Miss V
‘longgar’
Ini mitos. Otot vagina dapat kembali ke
bentuk semula setelah berhubungan seksual. Sesering apa pun empunya berhubungan
seksual, otot vagina akan kembali seperti semula. Jadi, hal ini semestinya
tidak mengganggu kehidupan seksual.
Salah satu hal yang bisa memengaruhi otot
vagina adalah menopause. Anjloknya hormon oestrogen mengurangi elastisitas otot
panggul di sekitar vagina. Ini yang menyebabkan perasaan ‘longgar’ tersebut.
Miss V yang ‘sempit’ adalah
sumber kepuasan seksual
Ini
juga mitos. Faktanya, otot vagina itu elastis. Bisa menegang dan mengendur.
Ketika
terangsang, otot tersebut mengendur agar penis bisa masuk. Sebaliknya, jika
merasa tak nyaman maka otot tersebut akan menegang. Jadi ketika terasa
‘sempit’, mungkin karena si pemilik tak merasa nyaman. Yang artinya, besar
kemungkinan ia tak merasa puas secara seksual.
Bagi
pria, kondisi vagina yang menyempit itu malah bisa menimbulkan petaka. Dalam
kondisi demikian, otomatis cairan lubrikasi vagina tak ada. Hasilnya penis akan
sulit masuk. Jika dipaksa, bisa terjadi hal tak diinginkan seperti lecet pada
penis.
Tekanan dapat mengurangi elastisitas otot sekitar Miss V
Kali
ini benar. Sebetulnya
otot panggul di sekitar vagina itu kuat. Otot tersebut biasanya akan melemah
seiring bertambahnya usia.
Tapi, aktifitas berat seperti olahraga
angkat beban bisa melemahkan otot panggul sekitar vagina. Obesitas, batuk
kronis, mengejan, atau stres berat juga bisa memengaruhi otot ini.
Olahraga bisa menjaga kekuatan
otot panggul
Benar.
Otot panggul di sekitar vagina bisa dijaga dengan aktifitas fisik. Salah satu aktifitas fisik
yang terkenal bisa memperkuat otot area Miss V adalah senam Kegel.
Otot
panggul yang kuat sangat menguntungkan wanita. Tak hanya dalam hal seksual,
tapi juga kualitas hidup keseluruhan.
0 komentar:
Posting Komentar