Larangan Pernikahan Orang Jawa, Apakah Kamu Percaya?
Setiap manusia yang terlahir di dunia ini
diciptakan saling berpasangan. Dan pernikahan merupakan momen suci yang syah
menurut hukum dan agama untuk menyatukan hubungan keduanya. Namun dalam prosesnya
terkadang ada saja halangan dan aturan-aturan yang harus dipenuhi. Khusus di
tanah jawa banyak sekali mitos larangan seputar pernikahan yang berkembang di
masyarakat.
Seperti yang kita tahu orang Jawa masih
kental akan kebudayaan dan adat-istiadatnya. Hingga mitos-mitos dari zaman
nenek moyang pun masih dipercaya dan dipegang sampai saat ini. Tak ayal jika
proses resepsi dan jodoh harus benar-benar diperhitungkan agar tidak ketiban
sial. Berikut ini adalah beberapa aturan seputar pernikahan yang masih
dipercaya orang Jawa sampai saat ini.
Larangan Menikah Bagi
Orang Jawa
Pernikahan Jilu ( Siji Karo
Telu).
Bagi orang jawa, khususnya di daerah Jawa Timur, pernikahan "Jilu"
sebisa mungkin akan dihindari. Pernikahan "Jilu" adalah istilah
pernikahan di Jawa dimana pasangan yang akan menikah merupakan anak pertama dan
anak ketiga. Contohnya mempelai pria merupakan anak pertama sedang
mempelai wanita anak ketiga ataupun sebaliknya. Dalam kepercayaanya jika
pernikahan ini tetap dilangsungkan maka akan mendatangkan sial bagi rumah tangganya
kelak.
Pernikahan di Bulan Syuro.
Bagi masyarakat Jawa Bulan Syuro merupakan bulan yang dikeramatkan. Pada bulan
ini masyarakat jawa banyak yang percaya tentang mitos terkait ratu pantai
selatan atau yang lebih di kenal dengan nama " Nyi Roro Kidul'' tengah
melangsungkan hajatan. Hingga jika acara pernikahan tetap di langsungkan pada
bulan ini, akan menimbulkan balak bagi rumah tangga dan keluarganya kelak.
Jika Rumah Berhadapan di Larang Menikah.
Berikutnya adalah jika rumah dari calon mempelai saling berhadapan maka, ada
larangan untuk melangsungkan pernikahan. Para orang tua khususnya di Jawa
banyak yang masih percaya mitos tersebut. Entah apa yang mendasari mitos ini.
Sebab jika mitos ini di langgar mereka percaya keluarga sang mempelai dari
kedua belah pihak juga akan mengalami hal buruk di kemudian hari.
Posisi Rumah Pasangan.
Adat jawa memang kental sekali akan hal-hal mistis. Hingga keberadaan rumah pun
juga tak luput dari mitos. Maksud posisi rumah pasangan adalah misal jika
saudara kandung anda menikah dengan orang dari Desa B maka anda tidak boleh
menikah dengan pasangan yang berasal dari desa yang sama. Jika anda tetap
memaksakan untuk menikah dengan orang dari Desa B, maka mitosnya salah satu
orang tua anda akan ada yang meninggal.
Siji Jejer Telu ( Satu Berjajar Tiga )
Berbeda dengan "Jilu" siji jejer telu maksudnya jika pasangan yang
akan menikah sama-sama anak pertama serta salah satu orang tua dari pasangan
juga merupakan anak pertama, sehingga jika disusun dalam angka menjadi 111 (
satu berjajar tiga). Sebagian orang jawa masih mempercayai jika hal ini di
langgar maka rumah tangga pasangan tidak akan sejahtera.
Larangan Menikah Jawa-Sunda.
Dan yang terakir pernikahan yang dilarang oleh sebagian orang jawa adalah
pernikahan antara orang Jawa dan Sunda. Sebagian masyarakat jawa masih juga ada
yang mempercayai mitos tersebut. Yang mana jika hal ini dilanggar maka hidupnya
akan sengsara. Sejarah dari munculnya mitos ini berasal dari kisah jaman dahulu
yaitu terjadinya perang bubat antara Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda.
Nah, itu tadi beberapa mitos pernikahan yang masih dipercaya oleh sebagian orang
Jawa. Dari mitos-mitos diatas anda boleh percaya boleh juga tidak, tergantung
dari kemantapan hati anda.
0 komentar:
Posting Komentar