.
Selamat Datang di Blog BAMBANG - AR

Purwoceng untuk Kejantanan Pria

Purwoceng dimitoskan dapat melipatgandakan “kejantanan”, seperti Arjuna dalam wayang purwo. Yang benar, tumbuhan ini memang berkhasiat untuk memulihkan vitalitas seperti halnya tumbuhan ginseng.
Nama purwoceng adalah (kependekan dari purwo dan aceng) diberikan kepada sejenis terna menahun yang menyemak, Pimpinella alpina. Tajuknya mirip tanaman purwo yang lain, seperti purwojambu Gaultheria fragrantissima, purwosodo G. leucocarpa, atau purwo-purwo lainnya. Purwo sendiri artinya adalah awal atau mula-mula. Aceng adalah ereksi (penis yang ngaceng). Disebut demikian karena tumbuhan ini dipercaya bisa membuat alat kelamin pria berereksi.
Purwoceng dulu pernah disebut dengan nama Latin Pimpinella pruacan, tapi kemudian direvisi menjadi Pimpinella alpina, sesuai dengan ketinggian daerah pertumbuhan. Daerah alphin ialah daerah pegunungan setinggi 2.000 – 3000 m di atas permukaan laut.
Tumbuhan Langka
Sosok purwoceng beda sekali dengan anis (adas manis) Pimpinella anisum, meskipun sama-sama berupa gulma berbatang lunak. Karangan bunganya seperti jari-jari payung (sampai dimasukkan ke suku Umbelliferae), dengan daun-daun mirip seledri.
Bagian yang dicari-cari ialah umbi akarnya yang menghujam ke dalam tanah sedalam kurang lebih 10 cm, seperti umbi wortel (yang juga masih sesuku), tapi lebih kecil dan warnanya putih kecokelatan. Kadang-kadang hanya sebesar ibu jari tangan.
Seperti jenis-jenis tanaman Umbelliferae lainya (seledri, peterseli, wortel dan ketumbar), purwoceng pun hanya setinggi 15 – 59 cm saja. Ia juga hanya bisa tumbuh baik di tempat-tempat terbuka dengan sinar matahari penuh di pegunungan yang hawanya sejuk terus. Di Jawa Timur misalnya, ia hanya bisa ditemukan di pegunungan Iyang (sebagai suripandak abang) dan Tengger (sebagai gebangan depok). Di Jawa Barat hanya tumbuh di gunung Pangrango dan Galunggung (sebagai antanan gunung), sedang di Jawa Tengah hanya di Dieng dan lereng Gunung Lawu (sebagai purwoceng)
Sampai artikel ini ditulis tanaman ini hanya tumbuh liar dan kurang ada yang berminat membudidayakannya. Tapi yang berminat memburu dan mengambil akarnya banyak sekali, dari zaman ke zaman, sampai jenis itu kini makin sulit dicari. Akhirnya dinyatakan langka.
Minuman Arjuna
Mengapa tanaman ini diburu orang ? karena mitos bisa membuat ereksi alat kelamin pria tambah greng. Umbinya memang mengandung pimpinellin, sejenis minyak asiri yang dapat menghangatkan tubuh. Bagi orang yang tinggal di pegunungan dingin, kehangatan tubuh setelah minum ramuan purwoceng itu diyakini dapat pula merangsang gairah seks. Cerita ini kemudian tersebar ke daerah lain dan pada akhirnya menjadi mitos. Konon, Arjuna, ksatria Pandawa yang digandrungi cewek, bahkan bidadari itu selalu minum ramuan purwoceng. Candi Arjuna, memang ada di Dieng tempat tumbuh purwoceng. Sampai tanaman itu ditafsirkan sebagai aphrodisiakum.
Pada zaman Sultan Agung Mataram dulu, beberapa bangsawan dan perwira tinggi ibukota yang sudah lanjut usia tapi ingin bersemangat muda terus, beramai-ramai menyuruh abdi dalemnya ke dataran Dieng dan Gunung Lawu untuk mencari Pimpinella pruacan. Mereka percaya bahwa air godokan tumbukan akarnya selain merangsang libido juga dapat memulihkan vitalitas, kalau diminum sebagai air teh bersama daun-daun purwosodo dan purwojambu. Tapi semuanya harus diramu waktu akar dan daun tambahan itu saat masih segar. Soalnya, yang ikut menambah khasiat sebagai tonikum ialah metilsalisilat dari purwojambu yang mudah sekali menguap. Kalau bahan sudah di keringkan, khasiatnya berkurang, sehingga percuma minum jamu ini.
Dari praktek jejamuan semacam inilah, kemudian timbul anggapan yang kurang mengena bahwa purowceng dapat melipatgandakan kejantanan. Bahkan ada pula yang percaya bahwa minum ramuan purwoceng bisa mempermuda usia.
Yang benar adalah purwoceng memang bisa mengembalikan vitalitas. Ini bisa dicapai juga oleh ginseng atau jenis-jenis tonikum biasa lainnya. Purwoceng dicari orang pada zaman Mataram dulu, karena pencariannya semula harus berpantang makan lemak daging kambing sebagai aphrodisiakum, gara-gara tekanan darah tinggi. Padahal mereka ingin memperoleh vitalitas kembali, demi tugas negara. Maka dipakailah purwoceng sebagai bahan yang tidak berlemak dan tidak menaikkan tekanan darah tinggi, namun tetapi dapat meningkatkan vitalitas. 

0 komentar:

Posting Komentar